TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Enggan Pergi {4}



Enggan Pergi {4}

"Siapa yang kau tunggu di sini, Dewi Anqier?"     

Liu Anqier menoleh mendengar suara itu terdengar dari belakang. Dia sedang berlutut, mencoba untuk membersihkan dirinya dari semua dosa yang telah dia perbuat dengan Chen Liao Xuan. Yang diberikan oleh Raja Langit saat itu, bahkan beberapa kali sengatan petir mengenai tubuhnya dengan sangat nyata. Namun dia tak peduli, dia mencintai Chen Liao Xuan, dan apa pun yang akan terjadi, serta seberat apa pun rintangannya dia akan menghadapinya dengan lapang dada. Ya, itulah yang dia yakini saat ini.     

Liu Anqier mencoba melihat siapa gerangan sosok yang bertanya itu kepadanya, namun percuma. Dia sama sekali tidak bisa melihat siapa wajah sosok itu. hingga akhirnya dia pun berdiri, sedikit membungkuk karena memberi hormat kepada sosok itu.     

"Dewi Anqier? kau bahkan tak memiliki marga…," kata suara itu seraya mengejek. Liu Anqier mendongakkan wajahnya, memandang sosok yang bahkan wajahnya di ingatannya tampak sangat samar itu dengan perasaan kaget bukan main. "Kau lahir dari Dewi siapa? Siapa ayahmu? Apakah kau jangan-jangan lahir sebagai anak haram dari hubungan haram dari Dewi dan manusia? Lalu kau diajak kesini oleh ibumu yang tidak bertanggung jawab itu? katakan kepadaku, siapa ibumu? Dewi siapa dia? Aku akan mencarinya dan mengatakan kepadanya kalau kau benar-benar sangat menjijikkan. Berciuman dengan Putra Mahkota, danmelakukan hubungan badan. Apakah dengan caramu itu kau bisa menjerat Putra Mahkota jatuh ke tanganmu? Apa karena kau tahu dia adalah Putra Mahkota Kerajaan Langit yang kelak akan menjadi penerut Raja Langit yang abadi lantas kau melakukan hal itu? hanya karena tubuhmu yang indah ini, apa karena wajahmu yang cantik ini kau melakukan segala cara untuk menjadi Ratu di Kerajaan Langit? Untuk menjadi pendamping Sang Raja berikutnya?"     

"Tuan kau salah—"     

"Kau benar-benar sangat menjjikkan, Dewi yang bahkan tidak memiliki marga ini. Putra Mahkota menjadi tidak konsisten hanya karena adanya dirimu, dia sering membantah Yang Mulia Raja dan melakukan banyak kesalahan karenamu. Taukah kau, jika di sisi lain dari hidupnya sedang terancam karena posisinya sebagai Putra Mahkota selama ini sudah diintai oleh saudara tirinya. Dan kau datang dengan cara yang menyebalkanmu itu, dan merusak semua rencana yang sudah kususun dengan rapi untuk mempertahankan kedudukan Putra Mahkota menjadi satu-satunya kandidat terkuat menjadi calon Raja berikutnya. Kau benar-benar telah menghancurkan rencanaku, Dewi Anqier."     

"Tuan, maafkan aku. Tapi aku sama sekali tidak merasa telah melakukan hal yang seperti kau sebutkan. Aku bertemu dengan Pangeran Xie pun bukan setiap hari. aku sama sekali tak pernah mempengaruhinya untuk menjadi buruk apalagi menentang semua yang telah kau atur dengan baik untuknya. Aku tahu, kau adalah sosok yang terpenting untuknya, Tuan. Aku tahu kalau kau adalah sosok yang berperan besar di balik kesuksesaannya. Jadi aku mohon kepadamu, jangan pernah merasa salah paham tentang hal itu sehingga membuatku terlihat buruk, dan kita jadi salah paham seperti ini. kau dan aku adalah sama, kita sama-sama berada di pihak yang sama. Kita sama-sama ingin melihat Pangeran Xie menjadi seorang Raja, kita sama-sama—"     

"Apa kau masih tak sadar dengan kesalahan fatalmu itu, Dewi Anqier?" kata sosok itu yang berhasil membuat Liu Anqier tercenung. "Dengan kau ada di sini, dengan Putra Mahkota sekarang turun ke bumi melawan Raja Iblis. Apakah kau masih tak menyadari kesalahanmu?"     

"M… maksudmu?"     

"Baru kali ini Yang Mulia Raja marah besar kepada Putra Mahkota. Dan siapa yang menyebabkan hal itu terjadi? kau… kaulah yang membuat Yang Mulia Marah kepada Putra Mahkota. Yang Mulia Raja begitu sayang dengan Putra Mahkota, selama ini Yang Mulia raja selalu menyanjung dan menyayangi Putra Mahkota. Tak pernah sedikitpun dia marah bahkan sampai menyuruh Putra Mahkota turun sendiri untuk menghadapi bahaya seperti ini. dan kau… karena kau Putra Mahkota turun ke bumi untuk menghadapi musuh paling kuat di alam semesta ini. semuanya karena kau! Dan kalau sampai Putra Mahkota gagal dan dia tidak menjadi Raja karenamu, karena dia telah menentang Yang Mulia Raja atas pernikahannya karena dirimu. Maka aku tidak akan tinggal diam sekarang. Aku harus menghilangkan siapa saja yang telah membuat jalan Putra Mahkota terhenti. Aku akan membuka lagi jalan Putra Mahkota untuk menduduki singgasana yang memang sudah menjadi takdirnya menjadi miliknya."     

"Maksudmu?" tanya Liu Anqier mulai bingung. Untuk kemudian sosok itu berjalan mendekati Liu Anqier. lalu dia berbisik tepat di telinga Liu Anqier dengan seringainya. Entah kenapa jantung Liu Anqier mulai sakit ketika momen itu tertangkap dengan jelas di ingatannya. Wangi sosok itu… berbeda.     

"Aku akan menghabisi nyawamu, Dewi setengah manusia,"     

Jrep!!!     

Liu Anqier hanya bisa terperangah, perutnya terasa sakit luar biasa. Dia mencoba mengeram, tapi belati itu langsung dihunus dari tubuhnya dan….     

Jrep!!!     

Liu Anqier tumbang dengan sempur a saat tusukan kedua itu mengenai dadanya. Dia mencoba untuk meminta tolong dengan memegangi kaki sosok itu. tapi sosok itu langsung menendangnya hingga tubuhnya terpental dengan sempurna. Pandangan Liu Anqier tampak pudar, kepalanya jatuh dengan sempurna di rerumputan. Namun dia bisa melihat ada benda aneh yang sosok itu pungut. Sebuah benda berbentuk pagoda yang memiliki warna yang sangat cantik. Untuk kemudian kesadarannya pun menghilang bersamaan dengan nyawanya. Tidak ada yang menolongnya, tidak ada yang peduli dengannya. Di bukit ratapan itu Liu Anqier meregang nyawa sendiri. Hanya ada kelopak-kelopak bunga perish yang berterbangan di atasnya, seolah sedang mendoakan yang terbaik untuknya. Seolah memberikan tarian untuk mengucapkan selamat tinggal untuknya.     

Liu Anqier langsung jatuh begitu saja, tatapannya kosong, tubuhnya terasa dingin. Bahkan rasa tusukan yang dia lihat dari ingatan masa lalunya itu terasa sangat nyata sampai sekarang. Belati itu… belati itu adalah belati yang sama yang selama ini dia pegang. Belati itu adalah belati yang memiliki ukiran yang sama. Bagaimana bisa? Bagaimana bisa ini sampai terjadi? Liu Anqier benar-benar tidak tahu.     

"Aku sengaja tidak memberitahumu sosok yang telah membunuhmu, Dewi Anqier. karena bagaimanapun, suatu takdir telah menjadi rahasia langit. tugasmu adalah menemukan sosok itu. karena sampai detik ini sosok itu masih berkeliaran di sekitar Putra Mahkota. Aku tidak mau kalau sampai kejadian sama terulang lagi, dan membuat semuanya menjadi jauh lebih sulit dari pada ini. semuanya harus segera diungkap, dan Putra Mahkota harus segera kembali ke singgasananya. Sebab sekarang ini suadara tirinya terus menekan Yang Mulia Raja untuk menggantikan kedudukannya di Istana Langit," jelas Li Qian Long pada akhirnya. Liu Anqier hanya bisa diam. Bahkan tubuhnya terasa linglung sekarang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.